Kau dan Kota Itu

 

Sering kubayangkan lagi tentang kota itu

kata mereka itu kota hujan

di kota itu

bukan hanya tentang parasmu

juga tubuh kota yang menyimpan segala keindahan

 

Kota itu seperti memanggilku

cuacanya yang menggoda

serupa aroma tubuhmu selepas senja

 

Di kota itu

gerimis selalu mendesis

mengabarkan gejolak yang terpendam

ketika kita saling berjauhan

 

Hujan dan kesepian telah menjadi teman

dan kerinduan memenuh di halaman depan

tak berani mengetuk

saat hampir aku tak kuasa menahan kantuk

 

Puisi ini termuat dalam antologi puisi Buitenzorg: Bogor dalam Puisi Penyair Nusantara (DKKKB, 2017)

 

Posting Komentar

0 Komentar