Menjemputmu Pulang

 
 

(untuk Deay)

 

Engkau tercipta dari kesunyian-kesunyian yang

bermukim pada setiap lekuk pikiran

begitu runyam untuk dilukiskan

Angin yang berembus menebarkan senyummu

seperti pintu menarikku, menuju tubuhmu

menumpahkan sepi, meski pada pukul entah berapa

Aku akan kembali terjaga

 

Begitu pagi ke pagi, senja ke senja

Kau adalah ritual seorang pendoa

Merapal setiap menit berganti

Seperti kau di sisi, memberi bekal mimpi malam nanti

 

Deay, telah kulawan rasa malas

cuaca panas, nasib yang suntuk

Di kepala ada kisah kau titipkan

Serasa esok kita berdua, duduk di beranda

Membincang anak-anak kita yang tiba-tiba telah beranjak remaja

 

Deay, kesepian kita hanya sependek tidur

Esok pagi ketika kau terbangun

Aku menjemputmu pulang, menuntaskan musim-musim yang hilang

 

(Tangerang Selatan, 03 Agustus 2019)  

 

 

Posting Komentar

0 Komentar